My Dreams
Sabtu, 22 Februari 2014
Hai all! Gue Farah, gue sekarang duduk di bangku kelas 1 SMP di SMPN 2 CILEGON. Hmmm... gue mau banget impian gue tercapai, yaitu artikel-artikel gue di terima, atau kalau bisa jadi penulis... pengen banget bahagiain orang tua, keluarga... pengen banget bisa hidup mandiri, tapi susah ya setelah di cobain, gak segampang apa yang kita pikir! Hidup penuh perjuangan guys, begitu juga tiada kita bila tak ada orang tua. Ayah..Ibu.. Farah kangen!
Rabu, 19 Februari 2014
My Dreams
“Huaaaaahhh... hmmm
sudah jam 5 pagi!” ucapku ketika baru bangun tidur. Setelah bangun aku biasa
sholat lalu mandi, setelah itu sarapan. Ketika sarapan “Gimana kemarin UN nya?
Bisa ga kak?” Tanya mama ku sambil membuatkan ku segelas susu. “Alhamdulillah
bisa kok Ma, oh iya sudah jam setengah 7 lewat lima, Farah berangkat ya Mama,
assalamu’alaikum Mama.”jawab ku sambil meminum susu, lalu aku mencium tangan
mama. Setelah itu aku berangkat menuju sekolah, aku berangkat ke Sekolah
diantar ayahku bersama . sesampainya di Sekolah... “Teeeeeett!” Bel berbunyi,
tanda masuk kelas dan mengerjakan UN. Ini adalah hari terakhir ku UN, UN kali
ini adalah UN Matematika, pelajaran yang agak sedikit rumit dan memerlukan
waktu yang agak lama untuk menghitung bagiku. 2 jam aku mengerjakan UN, 2 menit
kemudian bel berbunyi tanda pulang. Sepulang sekolah biasa aku dan teman-teman
biasa pulang jalan karena SD yang kita tempati untuk UN tidak begitu jauh dari
rumahku. “Alhamdulillah ya akhirnya UN sudah selesai, semoga hasilnya sesuai ya
sama yang diharapkan” Ucap temanku “Iya ya.. Amiin”Jawabku. Ketika sampai di
perempatan aku belok kiri dan teman ku lurus. “Nufus, saya duluan ya! Sampai
ketemu besok di Sekolah.”Kataku begitu sambil melambaikan tangan “Iya
Faraah!”Saut Nufus. Ketika sampai di rumah, seperti biasa aku hanya sendiri
karena orang tua ku bekerja. Untung saja Salma dan Qori, adikku saat itu sedang
libur sekolah karena kelas 6 nya UN, sedangkan Salma masih kelas 3 SD dan Qori
masih berumur 3 tahun. Seperti biasa, pulang sekolah aku beristirahat sejenak
lalu menunggu mama ku istirahat kerja pukul 11.00 . “Assalamu’alaikum....”
Suara mamaku sepertinya, aku lihat ke jendela ternyata benar, itu mamaku. Aku
langsung salim dan duduk bersama mama. “Mama..”
Sapa ku “Iya, kenapa kak?” “Mama.. Farah mau masuk SMPN 2 doong! Semoga aja
Farah nilai UN nya bagus, soalnya Farah mau banget masuk SMP itu... dari kelas
5 SD Farah dambain SMP itu, boleh ya Mama?” Pintaku pada mama, lalu mama
menjawab”Kenapa sih kamu kayak nya mau banget masuk SMP itu? Apa yang bikin
kamu tertarik?”tanya mama penasaran “Iya mama..soal nya banyak hal yang bikin
Farah tertarik sama SMP itu.” “Apa coba??”Tanya mama”Ya gitu dehh ma...”Jawab
ku singkat.”Gitu gimana deeh?”Tanya lagi mama ajak canda.”Ishh mama ya banyak,
mulai dari prestasi dan lingkungan yang bikin Farah tertarik.”Jelas ku ”Ohhh
gitu, ya sudah kalau kamu mau impian kamu tercapai mulai dari sekarang kamu
harus rajin belajar, jangan seenaknya
sudah selesai UN kamu lupa sama pelajaran,toh SMP2 itu SMP favorit pasti
masuknya pake tes, bisa kak?”Perjelas mama ”Pastinya dongg ma...”Jawab ku
dengan semangat ”Siip.. nanti mama bicarakan dengan papa kamu.” “Iya terima
kasih mamaa..” “sama-sama.” Karena aku sangat menginginkan untuk masuk ke SMP
itu, mulai hari itu aku belajar dengan sungguh sungguh. Keesokan hari nya aku
bilang pada ayah untuk meminta izin”Ayah.......”Belum selesai aku berbicara,
ayah memotong pembicaraan ku ”Iya, ayah tau kok apa yang mau kamu bilang ke
ayah, tadi mama sudah cerita. Tentu boleh dong kak, asalkan kamu terus
belajar.” “Iya..ayah tau saja terima kasih ayah.” ”Sama-sama”. Dua hari berlalu
dengan otak yang penuh dengan pembelajaran. ”Faraaah..?”Panggil mama”Iya ada apa
ma? Farah di kamar”Jawabku sambil mengisi panduan tes.”Ya ampun..dari tadi
tidak keluar kamar tau nya kamu lagi belajar? “Hehe iya nih ma,soal nya susah
banget” Jawabku “Ya sudah di panggil ayah mu,siapa tau ada kabar baik, sana
samperin!” Aku dengan hati yang dipenuhi rasa kekhawatiran akan hal itu
mendekati ayah. “Kakak..lagi apa dari tadi kayaknya di kamar terus, sibuk ya kak?”
Tanya ayahku “Hehe..gak sibuk kok yah, cuma Farah lagi ngisi soal Panduan Test
Bab 2, susah banget ayah.. Emang ada apa ayah manggil aku, aku jadi penasaran
nih!” Jawabku “Ohh gitu, hmm... iya nih, ayah ada berita tentang............”
“Pasti tentang SMP2 ya ayah???” Jawabku dengan PD sampai-sampai aku memotong
pembicaraan ayah “Benar kaak...”Jawab ayahku sambil tersenyum “Jadi gini lho,
anaknya temen ayah kan ada yang mau masuk SMP2 juga, katanya test nya 8 hari
lagi, kamu udah siap? Masalah pendaftaran nanti ayah yang daftarin, kamu fokus
ke Test aja..” Perjelas ayahku, lalu aku menjawab “Aaaaaa.....iya ayah,
iyaaaaa...insya allah aku udah siap kok, ga sabar niiih. Ya sudah aku balik ke
kamar ya ayah, terima kasih ayaaahhh” “Iya sama-sama”. Karena terlalu gembira,
ketika masuk kamar aku sambil meloncat loncat sampai-sampai adikku, Oi
tertabrak, lalu Oi jatuh dan menangis, suara teriakkan ku tiba-tiba berhenti
dan terganti oleh suara tangisan si Oi “Huaaaa... kakak sakit tau, kok Oi
ditabrak sih.. Huaaa...Mamaaa... kak Farah nyaaa...” aku pun takut dimarahi
oleh mama dan aku langsung membangunkan Oi sambil meminta maaf “Aduuh Oi...
sakit ya? Maaf ya... kakak gak liat kalau ada kamu, maaf ya, abisnya kakak lagi
senang banget!” Mama pun menghampiri Oi dan aku “Ada apa ini? Tadi kakak
teriak-teriak, sekarang adik nangis, terasa seperti hutan rumah ini!” “Maaf mama, aku gak sengaja nabrak Oi, abis
aku lagi seneng banget jadi sampai gak liat kalau ada Oi di depan aku...” “Ya
sudah sana, kamu ke kamar”Jawab mama ku sambil menggendong Oi. Ketika masuk
kamar, aku melanjutkan belajarku. Jam menunjukan pukul 19.00, waktunya untuk
shalat isya. Aku pun bergegas kelar kamar untuk berwudhu, lalu shalat
berjama’ah. Ketik a selesai shalat, ayah bicara padaku “Mata kamu kelihatan
kurang tidur kak, kamu pasti lelah telah belajar seharian. Sehabis ini kamu
makan, lalu langsung tidur ya, lanjutkan besok saja belajarnya sepulang
sekolah.”ucap ayahku, lalu aku menjawab”Iya ayah.” Setelah melipat mukena, aku
langsung makan, setelah itu aku menyiapkan seragam dan tas karena besok aku
masuk sekolah, padahal aku sudah bebas karena telah UN, tetapi pikirku lebih
baik sekolah saja daripada di rumah tidak ada kerjaan. Aku pun menelpon
temanku, Dian “Halo, Dian!” lalu dian menjawab “Iya Halo! Ad apa Farah?” “Oh,
enggak kok, Cuma mau tanya, besok kamu sekolah? Saya sih sekolah.. kamu
sekolah?” “Ooh.. iya Farh, saya sekolah, takut ada informasi” “Siip, ya sudah,
teimakasih ya, Dian!” “Iya Far, sama-sama”. Setelah menelpon Dian, aku langsung
mematikan lampu dan tidur. Aku kalau tidur memang lebih suka lampu dimatikan,
sebenarnya aku tidak bisa kalau tidur dengan lampu dinyalakan, tetapi aku harus
mengerti keadaan.
Jarum
jam berputar hingga jarum jam menunjukan pukul 05.15 pagi. “Hmmmmmmm... Sudah
jam segini aku baru bangun, untung masih ada waktu untuk shalat subuh.” Lalu
aku segera keluar dan berwudhu, setelah selesai shalat, aku mandi dan sarapan.
Ketika sarapan, “Farah, kamu hari ini pulang jam berapa? Sedang bebas kan
sekolahnya?”tanya Mama ku, “Iya mama...aku lagi bebas, tapi gak papa mau masuk
aja, siapa tahu ada informasi. Paling pulang jam 10 atau 11 kalau lagi bebas,
ya sudah, kalau begitu Farah berangkat ya Mama.. assalamu’alaikum!”Jawab ku
sambil mencium tangan mama sebelum berangkat ke sekolah. Ketika sampai di
sekolah, seperti biasa salim pada bapak dan ibu guru yang bertugas piket
didepan pagar sekolah. Kelas ku paling pojok, di sampin ruang Lab.Komputer.
Ketika sampai kelas, baru ada Dian dan Alya yang datang. “Haiiiiiiii!”sapa ku
saat masuk kelas, “Haiiiiii” jawab Dian dan Alya, “Kok sedikit ya yang datang!
Tidak seperti biasa nya!”Ucapku “Iya ya...”Saut Alya, “Yaa...namanya juga lagi
bebas, pasti banyak yang enggak masuk”Ujar Dian “Iya juga sih...”Jawabku. tak
lama kemudian, datang dua temanku, yaitu Alda dan Nufus. Mereka langsung
menaruh tas dan mengumpul bersama kami. “Kalian datang dari tadi?”Tanya Nufus,
“Enggak kok Fus, saya dan Dian datang barusan, lalu tak lama lagi Farah
datang”Jawab Alya “Oh...”Nufus menjawab dengan singkat. Seperti biasa nya,
kalau masih pagi, Alda lebih suka diam dan duduk sendiri dibangkunya. Tak lama
kemudian, Nabil, Syamil, Afian, Sulthan, Dani dan Azizy datang bersamaan.
Mereka langsung duduk dan mengumpul seperti biasanya. “Eh, sekarang bebas kan?”Tanya
Syamil “Iya...”Jawab Nufus. Lalu, wali kelas kita, pak guru Haris, datang ke
kelas. Kegiatan berjalan seperti biasanya, namun yang membedakan adalah kita
tidak belajar, karena bebas, jadi kita hanya bertadarus, shalat dhuha, dan
istirahat, selebihnya paling ke Perpustakaan, bermain, atau merapikan kelas.
Setelah selesai shalat dhuha dan tadarus, wali kelas kamu menanyakan “Bagaimana
UN nya anak-anak? Sukses?” Lalu kami menjawab “Alhamdulillah pak, lancar dan
sukses” “Alhamdulillah, oh iya kok hanya sedikit yang masuk hari ini? Ada yang
tahu pada kemana?” Lalu, Alda menjawab “Kan sekarang lagi bebas pak, paling
mereka istirahat atau entah kemana di rumah...” “Oh...”Jawab pak guru. Setelah itu, kami istirahat dan karena kami
sedang bebas, jadi kami pulang lebih awal. Sesampainya di rumah, aku langsung
mengganti baju dan istirahat, lalu aku menunggu waktu shalat dzuhur, stelah
shalat dzuhur, aku makan sinag, istirahat, dan karena lelah aku pun ketiduran.
Dalam tidur siang itu, aku bermipi kalau aku sedang memakai seragam putih biru,
dan dasi warna biru yang bertuliskan SMP Negeri 2 Cilegon. Ketika sedang
menikmati mimpi itu, tiba-tiba aku terbangun, ternyata Salma yang membangunkan
aku. “Kak Farah, tadi kakak tidur siang nya kenapa sambil ngomong?” lalu aku
menjawab “Haaah? Masa iya sih, ngada-ngada kamu ini...” “Ihh beneran, aku gak
bohong!”Jawab Salma “Ooh..itu...tadi kakak mimpi kalau kakak sedang memakai
seragam SMP 2, hahaha mungkin karena senangnya kakak bersekolah di SMP 2 itu,
jadi sampai mengigo”perjelas aku, “Ya ampun! Mimpi di siang bolong”Jawab
adikku, “Ehh..apa salah nya kita mempunyai suatu mimpi yang baik?”Tanya aku
karena kesal diremehkan adikku, lalu Salma menjawab “Ish...iya iya...terserah
kakak!”.
Waktu terus berjalan, sampai
akhirnya aku kembali bertemu teman-teman di sekolah, pada hari ini sebagian
besar murid masuk sekolah. Ketika pak guru sedang berada di kelas, pak guru
menanyakan pada ku “Farah, nanti mau masuk SMP mana?” “Insyaallah mau nya sih
SMP 2 aja pak, hehe yang strategis tempatnya, deket dari rumah terus gak jauh
sama tempat-tempat yang lainnya.” “Apa alasannya Farah ingin sekali bersekolah
disana?”tanya pak guru “Yaa...banyak sih Pak, Farah itu mau masuk SMP itu
karena Farah tertarik pada prestasinya,
lingkungannya, dan kegiatan-kegiatannya pak. Farah juga termotivasi oleh para
alumni SMP 2 karena banyak yang sukses. Jadi, itu pak alasannya kenapa Farah
mau banget melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.”Jawabku dengan
jelas, “Ohh..bagus! Kamu sudah ada tujuan untuk bersekolah ke jenjang yang
lebih tinggi, tingkatkan semangatmu! Dan bapak suka alasanmu itu! Bapak do’akan
supaya kamu bisa menggapai impianmu!” “Iya pak, amiin... Terimakasih pak!”.
Setelah aku yang ditanyakan, teman-teman yang lain juga ditanyakan. Setelah itu
pak guru memberikan informasi “Oh iya anak-anak, ada informasi bahwa pengumuman
kelulusan akan diadakan besok, jadi beritahu temanmu agar masuk sekolah.”
Besok harinya...
“Duuhh..deg-deg an tau Rah
saya!” ucap Amel “Iya Mel, sama saya juga, berdo’a aja supaya diberikan hasil
yang maksimal, amin” jawabku “Iya Rah..Amin”. Pengumuman pun sudah diumumkan,
dan hasilnya..............alhamdulillah semua lulus! Murid-murid semua pada
terlihat senang wajahnya. Dan alhamdulillah, akhirnya aku juga lulus dengan
nilai akhir 27,1. Setelah itu, kami latihan paduan suara untuk pentas seni
dihari perpisahan nanti. Paduan suara kami dibimbing oleh guru kami yang
cantik, dan sangaaattt baik, yaitu bu Hermin. Setelah selesai latihan, kami
pulang. Besok adalah hari perpisahan kami, dihari perpisahan, dua teman
perempuanku yaitu Alda dan Nufus tidak masuk, karena mereka sedang mendaftar di
SMP mereka. Sedihnya hari itu ada teman kami yang tidak datang. Acara
perpisahan telah selesai. Lusa adalah hari ku test di SMP 2, jadi aku belajar
dengan serius untuk menggapai impianku. Hari test pun tiba, dan pada saat test,
aku masuk ruangan SMP 2, ooh indahnya...kelas yang nyaman dengan fasilitas yang
mencukupi. Aku pun mengerjakan soal-soal test dengan lancar, ada beberapa soal
yang sulit namun ku kerjakan dengan teliti dan akhirnya aku bisa
mengerjakannya. “Teeeettt!” waktu mengerjakan test pun habis, dan aku
meninggalkan ruangan. Hmmm... lega rasanya hatiku telah selesai mengerjakan
soal test itu, tinggal satu beban pikiranku, yaitu hari esok adalah pengumuman
masuk atau tidak masuknya. Hari pun berganti menjadi hari berikutnya, dan hari
ini adalah pengumuman hasil test ku. Kebetulan Dian juga mendaftar dan test di
SMP 2 bersama ku, ketika mengambil amplop pengumumanku, aku memegang tangan
Dian sangat kencang dan bergemetar. Rasa takut itu selalu ada, pikirku mau
kemana lagi aku jika tidak di terima di SMP ini? Aku tidak ingin membebani
pikiran orang tua ku. Ketika amplop dibuka, keringat pu bercucuran karena panas
nya siang hari, dan akhirnya.......”SELAMAT! ANDA DITERIMA dengan nilai
88,45”Senangnya aku sampai memeluk Dian
sangaaattt kencang dan mencubit-cubit pipi Dian. “Ishhh Farah...sakit! Cieee
selamat ya... aduh saya takutt, saya masuk ga ya Rah??”Tanya Dian
“Hahahahaha...maaf ya Dian, abisnya seneng banget, berarti semua pengorbanan
saya untuk masuk SMP ini ga sia-sia! Hahaha...maaf ya Dian. Jangan pesimis
kenapa, Optimis dong! Percaya diri Dian!”Jawabku. tak lama kemudian, ayah nya
Dian datang sambil menggenggam amplop pengumuman hasil test, “Ehh..itu ayah
saya Rah, duuh takuut nih ya allah...”Ucap Dian “Nah, Dian ini hasil kamu, buka
gih”Kata ayah Dian. Sekarang, giliran Dian yang bergemetar, Dian membuka amplop
itu dengan bergetar. Ketika dibuka, hasilnya...”SELAMAT ANDA DITERIMA”
senangnya dian sampai teriak-teriak senang... “Tuh kan, apa kata saya optimis
dong!”Ucapku “Hahaha...Iya... duuuh seneng banget ya Far”Jawab Dian. Ketika
pulang, adikku bertanya “Gimana kak hasilnya? Diterima?” “Iya Alhamdulillah Sal...berarti
selama ini aku belajar ga sia-sia!”Jawabku “Ya..syukur deh Alhamdulillah!”Jawab
adikku. Ketika ibu ku pulang, aku langsung memberikan amplop itu, dan ketika
ibu ku buka, yang tadinya wajah nya cemas, berubah menjadi tersenyum.
“Alhamdulillah kaak...syukuuuur banget kamu diterima!”Jawab mama ku sambil
gembira “Iya Mama...Alhamdulillah”Jawabku. Setelah itu, aku membeli seragam dan
sebagainya. Ternyata benar, tiada yang tidak mungkin di Dunia ini kalau kita
berusaha semaksimal mungkin, akhirnya aku bisa mengalungkan dasi biru dan memberi lambang SMP Negeri 2 Cilegon di
seragam sekolahku. Senangnya aku saat itu tidak karuan, Alhamdaulillahirabbil’alamiiin..... Terima kasih
ya Allah! Dan kini, akhirnya aku bisa meraih mimpiku.
Langganan:
Postingan (Atom)